TINJAU MAJALENGKA- Berkunjung ke Majalengka, maka yang akan terpikir di benak kita adalah kecap. Maklum saja, selain poruksi genting, Majalengka dikenal sebagai Kabupaten produksi kecap terbesar di Jawa Barat.
Kendati belum didukung dengan promosi besar-besaran, namun kecap Majalengka yang dikenal dengan Kecap Segi Tiga itu, terbukti mampu bertahan selama setengah abad lebih sejak 1952 silam. Dengan dukungan beberapa daerah tetangga sebagai pemasok bahan baku, Kecap Segi tiga Majalengka masih mampu bertahan sampai saat ini.
Beberapa daerah tercatat sebagai pemasok utama bahan baku pembutan Kecap yang dirintis oleh H. Lukman pada tahun 1952 itu, seperti Cirebon, Bandung, Banjar, Cianjur. Daerah itu, secara tidak langsung menjadi bagian dari perjalanan sejarah dan eksistensi Kecap Segi tiga Majalengka.
Staf marketing Kecap Segi Tiga, Yana Yuliana, membeberkan dalam satu bulan, dibutuhkan sekitar 5-6 ton kacang kedelai hitam untuk 150 kali penggodogan kecap yang bisa menghasilkan sebanyak 500 botol kecap ukuran 250 Ml.
Staf marketing Kecap Segi Tiga, Yana Yuliana, membeberkan dalam satu bulan, dibutuhkan sekitar 5-6 ton kacang kedelai hitam untuk 150 kali penggodogan kecap yang bisa menghasilkan sebanyak 500 botol kecap ukuran 250 Ml.
“Selama satu bulan itu juga, kami melakukan proses pembuatan kecap dari nol sampai dengan siap jual. Proses permentasi adalah proses yang paling lama, bisa menghabiskan waktu selama 15-20 hari,” terang Yana di ruang kerjanya, Jl. Raya Tonjong No. 12 Kabupaten Majalengka.
Seiring berjalannya waktu, kini kecap Segi tiga Majalengka memiliki rasa yang berfariativ. Selain rasa, kecap segi tiga juga tersedia dalam kemasan menarik dengan berbagai ukuran. “Awalnya, pada tahun 1952 silam, hanya memproduksi dua rasa, yaitu manis sedang dan asin. Baru kemudian pada tahun 2006 kami memproduk rasa manis. Jadi sampai sekarang kecap segi tiga memiliki tiga rasa, yakni asin, manis sedang dan manis,” papar dia.
Selain itu, kemasan kecap segi tiga pun semakin variatif, yakni dari mulai kemasan reffil, ukuran 140 Ml, 225 Ml, 250 Ml, 300 Ml, 500 Ml hingga ukuran paling besar 600 Ml. Dengan ukuran yang berfariatif itu, sampai saat ini sedikitnya ada tujuh daerah, yakni Subang, Indramayu, Cirebon, Sumedang, Kuningan, Bandung dan Tangerang yang menjadi daerah pemasaran.
“Bahkan sampai dengan sekarang, kecap segi tiga alhamdulillah sudah masuk ke supermarket di Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Tahun depan, insya Aloh kecap segi tiga akan mengisi mini market. Untuk tahap awal, wilayah Cierbon-Indramayu-Majalengka-Kuningan (Ciayumajakuning) akan menjadi sasaran pemasaran kami untuk ruang lingkup mini market,” imbuhnya.
0 komentar